Bekerja dari rumah (WFH) sudah menjadi tren yang semakin umum di berbagai belahan dunia, terutama setelah pandemi. Bagi sebagian orang, bekerja dari rumah terdengar seperti mimpi: tidak perlu terjebak macet, bisa mengenakan pakaian santai, dan memiliki lebih banyak fleksibilitas. Tapi di sisi lain, ada tantangan tersendiri yang sering muncul, yaitu bagaimana menjaga produktivitas di tengah kenyamanan rumah. Saya sendiri pernah mengalami fase di mana sulit sekali tetap fokus dan produktif saat WFH. Jadi, saya ingin berbagi beberapa tips yang telah saya pelajari dari pengalaman pribadi dan beberapa sumber terpercaya.
1. Buat Jadwal Harian yang Jelas
Salah satu kesalahan terbesar yang saya lakukan ketika pertama kali bekerja dari rumah adalah tidak memiliki jadwal yang terstruktur. Rasanya mudah sekali untuk berlama-lama di tempat tidur, menunda pekerjaan, dan akhirnya merasa kewalahan di akhir hari. Untuk menghindari hal ini, saya mulai membuat jadwal harian yang jelas.
Misalnya, saya menetapkan waktu khusus untuk mulai dan selesai bekerja, serta memecah tugas-tugas besar menjadi bagian yang lebih kecil dan dapat diatur. Dengan jadwal yang terorganisir, saya jadi tahu apa yang harus saya kerjakan setiap saat, dan ini membantu menjaga fokus.
"Salah satu kunci produktivitas adalah disiplin terhadap jadwal yang telah dibuat," kata seorang kolega yang juga mengalami tantangan serupa.
2. Ciptakan Ruang Kerja Khusus
Ini mungkin terdengar sederhana, tapi memiliki ruang kerja yang khusus dan terpisah dari area lain di rumah adalah langkah yang sangat penting. Awalnya, saya bekerja dari sofa atau tempat tidur, dan itu adalah kesalahan besar. Tempat tidur seharusnya untuk tidur, dan sofa biasanya dikaitkan dengan waktu santai. Akhirnya, saya memutuskan untuk membuat area kecil di rumah saya menjadi ruang kerja yang sesungguhnya.
Baca Juga : Trend Kenaikan harga Saham
Ruang kerja yang nyaman, bersih, dan bebas gangguan membantu saya beralih ke "mode kerja" dengan lebih mudah. Bahkan jika Anda tinggal di tempat yang kecil, cobalah untuk menciptakan sudut khusus dengan meja dan kursi yang nyaman. Ini akan memberi sinyal pada otak Anda bahwa saat berada di ruang tersebut, waktunya untuk bekerja, bukan bersantai.
3. Terapkan Teknik Pomodoro
Saya pertama kali mendengar tentang Teknik Pomodoro dari seorang teman yang sering bekerja dengan banyak deadline. Teknik ini melibatkan bekerja selama 25 menit tanpa gangguan, lalu istirahat selama 5 menit. Setelah 4 siklus, Anda bisa mengambil istirahat yang lebih lama, sekitar 15-30 menit. Teknik ini membantu saya tetap fokus dalam waktu singkat, dan istirahat singkat memberi kesempatan pada otak untuk tetap segar.
Menggunakan timer, baik di ponsel atau aplikasi khusus, membuat saya lebih disiplin dan sadar akan waktu. Tidak hanya itu, teknik ini juga membantu mengatasi kecenderungan untuk menunda pekerjaan, karena waktu yang terbatas membuat saya lebih termotivasi untuk menyelesaikan tugas.
4. Batasi Gangguan
Bekerja dari rumah tentu membawa tantangan berupa gangguan yang tidak terduga. Mulai dari anggota keluarga yang memerlukan perhatian, notifikasi media sosial, hingga godaan untuk menonton acara TV favorit. Salah satu pelajaran terbesar yang saya pelajari adalah pentingnya membatasi gangguan ini.
Saya mulai dengan mematikan notifikasi di ponsel selama jam kerja. Ini termasuk media sosial, email pribadi, dan aplikasi yang tidak berhubungan dengan pekerjaan. Selain itu, saya juga membuat aturan bersama keluarga atau teman serumah, agar mereka tahu kapan saya sedang bekerja dan tidak bisa diganggu.
Kalau memang butuh distraksi, biasanya saya menyisihkan waktu khusus di sela-sela bekerja untuk melakukan hal-hal yang lebih ringan seperti scroll media sosial atau mengecek pesan. Ini membantu menjaga konsentrasi tetap tinggi selama jam-jam produktif.
5. Jaga Keseimbangan Hidup dan Pekerjaan
Salah satu jebakan dari bekerja dari rumah adalah sulitnya membedakan antara waktu kerja dan waktu pribadi. Karena tidak ada perbedaan fisik antara tempat kerja dan tempat istirahat, sering kali saya terus bekerja tanpa henti, bahkan sampai larut malam. Hal ini jelas tidak baik untuk produktivitas dalam jangka panjang.
Solusinya adalah menciptakan batasan yang jelas antara waktu kerja dan waktu pribadi. Misalnya, saya menetapkan bahwa setelah jam 6 sore, semua urusan kerja ditinggalkan. Laptop ditutup, notifikasi kerja dimatikan, dan saya benar-benar beralih ke mode santai atau berkumpul bersama keluarga.
Menjaga keseimbangan ini penting agar tidak burnout dan tetap bisa produktif setiap harinya. Ingat, istirahat yang cukup juga bagian dari produktivitas.
6. Tetap Berolahraga dan Jaga Kesehatan
Jujur saja, saat pertama kali mulai WFH, saya mengabaikan olahraga dan kesehatan fisik. Rasanya mudah sekali terjebak di depan komputer sepanjang hari, dan sebelum saya menyadarinya, badan mulai terasa kaku dan lelah. Itu sebabnya, saya mulai memasukkan sesi olahraga ringan ke dalam jadwal harian saya.
Olahraga singkat, seperti stretching atau jalan kaki di sekitar rumah, bisa membantu meningkatkan aliran darah dan mengurangi rasa lelah. Kesehatan fisik yang baik berpengaruh langsung pada kesehatan mental dan produktivitas.
7. Tetapkan Tujuan Harian dan Mingguan
Untuk menjaga motivasi dan fokus, saya mulai menetapkan tujuan harian dan mingguan. Tujuan ini bisa berupa hal besar seperti menyelesaikan proyek atau hal kecil seperti merapikan file kerja. Dengan memiliki target yang jelas, saya merasa lebih terarah dan termotivasi. Setiap kali saya mencapai tujuan tersebut, ada kepuasan tersendiri yang membuat saya semakin semangat untuk bekerja lebih baik.
"Menetapkan tujuan adalah cara efektif untuk tetap produktif di tengah fleksibilitas bekerja dari rumah," ungkap seorang mentor saya.
Kesimpulan
Bekerja dari rumah memang menawarkan fleksibilitas, tetapi tanpa strategi yang tepat, produktivitas bisa menurun dengan cepat. Dengan mengikuti tips di atas, seperti membuat jadwal, menciptakan ruang kerja khusus, dan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, Anda bisa tetap produktif dan bahkan mungkin lebih efisien dibanding bekerja di kantor.
Pada akhirnya, setiap orang mungkin perlu menyesuaikan rutinitasnya masing-masing, tapi yang terpenting adalah menemukan ritme yang membuat Anda nyaman dan tetap produktif di lingkungan rumah.